Mata Air itu Jernih dan Bersih > Kultur itu Kearifan dan Kebijaksanaan > Spiritual itu Damai dan Hening >


Yang bisa dipetik dari Metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu

ad+1



Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai dari telur yang diletakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa / kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.

Begitulah definisi dari metamorfosis kupu-kupu, yang secara detail lagi bisa dicari langsung diperpustakaan, toko buku atau mbah google. Karena disini mau mencoba melihat apa pelajaran yang bisa dipetik dari proses metamorfosis kupu-kupu diatas. 

Sebagaimana di ketahui proses sebelum menjadi kupu-kupu yang anggun dan indah warna-warni sayapnya, adalah berawal dari ulat. Yaa ulat, yang beberapa orang phobia terhadap ulat karena bisa mengakibatkan gatal bila bersentuhan dengan kulit, atau karena merasa jijik dengan bentuknya. Yang pasti semua pasti tahu, yang namanya ulat itu jalannya lumayan lambat merayap-rayap di ranting pohon atau di dedaunan.


Ulat yang terlihat lambat jalannya merayap-rayap itu, ternyata mempunyai sebuah impian yang sangat kuat, impian yang secara akal serasa tidak mungkin dan susah mewujudkannya. 

Kenapa tidak mungkin ? , yaa itu pertanyaan logis, karena ulat mempunyai impian dan keyakinan yang kuat kalau suatu saat dia bisa terbang mengelilingi lingkungan sekitarnya, bahkan bila perlu alam raya ini dikelilinginnya, yang membawa manfaat bagi penyerbukan bunga.


Secara akal pasti semua sepaham, mana mungkin ulat yang jalannya merayap-rayap lambat seperti itu, berkeinginan terbang. Apa bisa, itu susah diwujudkan ?, Mungkin itu hanya khayalan sang ulat ?,  Atau mungkin sang ulat sedang menanggung penderitaan yang sangat berat di alam pikirnya, sehingga dia berhalusinasi ?. Dan segala macam pertanyaan prasangka negatif lainnya.

Ternyata segala prasangka negatif ini salah besar, bahkan melenceng sekali dari apa yang dipikirkan secara akal. Ulat yang jalannya lambat merayap itu mampu terbang lewat sebuah proses keyakinan dan impian yang kuat. Dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, melewati sebuah proses lewat suatu fase oleh ulat selama kurang lebih berpuluh hari lamanya, yaitu proses metamorfosis.

Proses metamorfosis merupakan proses yang harus dilewati ulat dengan tidak makan dan tidak minum, atau istilahnya berpuasa.

Salah satu fase metamorfosis ulat adalah menjadi kepompong (pupa atau chrysalis). Selama menjadi kepompong inilah sang ulat berpuasa agar tubuh ulat dapat dihancurkan dan menyisakan beberapa sel saja yang kemudian tumbuh menjadi kupu-kupu.

Dengan ritual puasa sang ulat yang menjijikan dan perusak tanaman berubah menjadi kupu-kupu yang anggun dan bermanfaat bagi penyerbukan bunga.

Apa yang terjadi dengan ulat, yang tadinya tidak mungkin atau susah mewujudkan untuk terbang, akhirnya bisa mewujudkan keinginannya itu dan bahkan membawa manfaat untuk penyerbukan bunga. Tentunya harus dengan proses yang begitu panjang, dengan tidak makan dan minum atau berpuasa.

Oleh karena itu, bila dikaitkan dengan kita sebagai manusia terutama umat muslim, pasti tidak begitu heran dengan itu. Karena umat muslimpun melakukan berpuasa, mau berpuasa yang wajib satu bulan penuh seperti bulan ramadhan, atau puasa sunat lainnya.

Cuma yang jadi pertanyaannya apakah hasil dari puasa itu, hasilnya bisa seperti ulat yang berubah jadi kupu-kupu lalu membawa manfaat buat penyerbukan bunga ? .

Silahkan tanyakan kediri masing-masing, karena pada hakekatnya puasa itu seperti istilah kepompong, dimana tubuh ulat dapat dihancurkan dan menyisakan beberapa sel saja yang kemudian tumbuh menjadi kupu-kupu yang bisa terbang dan membawa manfaat.

Sama seperti air minum yang diambil dari sumur, sebelum membawa manfaat untuk diminum oleh tubuh, ada proses yang harus dilewati, yaitu lewat perebusan sampai panas dan bergolak.Yang tujuannya agar kuman-kuman yang berada di air sumur tadi hilang, dan akhirnya bisa bermanfaat untuk diminum oleh tubuh yang tidak menimbulkan penyakit.

Yang terjadi dengan manusia pun sama saat berpuasa, puasa diibaratkan kepompong dan air sumur dengan segala prosesnya. Yang menghancurkan dan membakar segala penyakit hati, segala sifat tercela, dan segala sifat lemah manusia. Apabila tahan terhadap proses penghancuran dan panas itu, pasti akhirnya bisa menghasilkan kebaikan, kebersihan, keindahan dan membawa manfaat untuk diri sendiri, yang otomatis berdampak ke lingkungan sekitar, berawal dari keluarga dan ke yang lainnya.

Yang tadinya tidak mungkin dan susah diwujudkan, menjadi mungkin dan mudah untuk diwujudkan, bahkan dapat membawa manfaat. Semoga bisa melakukan hakikat berpuasa seperti itu.

Maha Suci Engkau Ya Rabb dengan segala ciptaanMu, pelajaran yang bisa di petik dari proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu. 





















https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6CszHfiA7qIMUT7gV3vlF3CEXUaarr1b-b0Z-APPpXYqddR7uZKcbuKwVHaEYRo4mc57NsruANoGANfrNABQpU7pZcEB8nwhOxj6wf_Y01QN8BbOremZSwfMowV7Z0ATscq5N6nEceGs/s1600/proses-metamorfosis-kupu-kupu.jpg

0 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com