Ilustrasi : http://www.kursirodasella.com.
Namun ada yang berbeda dengan Bike To Work kebanyakan yang sering ku lihat, Bike To Work yang ini terlihat ada tongkat ketiak untuk membantu jalan di sebelah kirinya, atas tongkatnya di selipkan ke tasnya di belakang, bawah tongkatnya disejajarkan dengan stang sepedanya. Sementara terlihat hanya kaki kanannya saja yang digunakan untuk mengayuh sepedanya.
Ku perlambat laju kendaraan, dengan maksud ingin menghampiri pesepeda itu dan menawarkan tumpangan. Setelah posisinya sejajar dengan pesepeda itu ku tanya "Pagi mas.. mau bareng sama saya ?".
Si mas itu menjawab dengan ramah dan wajah yang semangat "pagi juga mas, engga usah mas terimakasih, saya sudah terbiasa".
Jawabku "wah hebat (sambil kuacungkan jempolku), ini dari mana mau kemana ?".
Pesepeda itu menjawab "dari depok mas, ini saya mau kerja, saya sudah terbiasa mas kaya gini jangan khawatir, saya dari rumah berangkat dari jam 5 subuh".
Jawabku "wah sekarang sudah jam 7.30, saya kagum mas sama semangat situ, tapi maaf mas saya menawarkan sekali lagi, kalau mau ikut numpang, biar saya antar sampai tempat kerja situ".
Pesepada itu menjawab "Iya mas terimakasih buat tawarannya, tapi saya memang bener-bener sudah biasa, masnya kalau mau duluan silahkan duluan saja" ( dengan wajah yang ramah dan tatapan mata penuh energi positif ).
Jawabku "Baik mas, saya duluan yaa mas, namanya siapa mas ?" .
Jawabnya "Tegar mas", Aku "Ok mas tegar hati-hati yaa mas, assalamualaikum (sambil kuacungkan jempol)". Ingin rasanya meminta no telpon dan memfoto dia, tapi ku takut takut menyinggungnya, Akhirnya kulanjutkan kembali laju kendaraan.
Sungguh percakapan singkat tapi sangat bernilai sekali bagiku, dimana dibalik keterbatasan mas Tegar yang tidak memiliki kaki kiri tapi ada semangat luar biasa dalam dirinya untuk tidak mudah menyerah oleh keadaan. Sementara aku dan kebanyakan orang yang fisiknya masih lengkap dan diberi kesehatan, masih saja banyak mengeluh tentang kehidupan, masih banyak tidak bersyukurnya, bahkan masih banyak yang tidak memiliki pekerjaan(menganggur) dan tidak bisa berbuat apa-apa dibanding mas Tegar yang tangguh.
Terimakasih mas Tegar (kusamarkan namamu untuk menghargai privasimu) atas pelajaran yang sangat bernilai yang kudapat dari tutur katamu yang ramah, wajah penuh dengan semangat, dan tatapan mata penuh dengan energi positif.. Semoga setiap perjalanan dan langkahmu selalu dalam lindungan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
0 komentar: