Mata Air itu Jernih dan Bersih > Kultur itu Kearifan dan Kebijaksanaan > Spiritual itu Damai dan Hening >


Kisah Kiai & Santri : Ingin Berjuang Tapi Ingin Mudah, Enak si Kelihatannya, Tapi ....

ad+1



Di sebuah Pondok Pesantren ada seorang santri kesayangan Kiai yang sudah lama belajar diponpes tersebut, sudah waktunya untuk terjun langsung ke masyarakat untuk mengamalkan segala ilmu yang telah di pelajarinya selama bertahun-tahun.

Sebelum acara perpisahan, santri kesayangan tersebut bermaksud minta di doakan dan minta nasihat ke Kiai di Ponpes itu secara empat mata di rumah pak Kiai.

Santri itu terlampau semangat mau segera terjun ke masyarakat, sehingga sedikit lupa diri.

Santri :  "Assalamualaikum pa Kiai....."

Kiai    : "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..."

Santri : "Ini saya ujang Pak Kiai, mau ijin pamit sama minta didoakan dan nasihatnya.."

Kiai    : "Ohh kamu nak ujang, silahkan masuk nak.."

Santri : "Terimakasih pak Kiai, sebelumnya sy minta maaf kalau meganggu waktunya yai, kedatangan saya kesini tidak lain minta ijin sama yai, minta didoakan, & minta nasihatnya, besok sy InsyaAllah pamit mau terjun langsung berjuang kemasyarakat, untuk mengajarkan segala ilmu yang telah saya pelajari di Pesantren ini.."

Kiai   : "Alhamdulillah nak, waktu begitu cepat berlalu, dulu sampeyan belum banyak tahu, sekarang sampeyan sudah banyak tau, dan siap mengamalkan. Sampeyan mau minta di doakan apa sama Allah ?"

Santri : (dengan semangatnya) "Saya minta di doakan semoga perjuangan dakwah saya nanti dilancarkan, dimudahkan, tidak banyak halangan yang menghadang, semoga menjadi ustad yang sukses, syukur-syukur masuk tv kiai, semoga rintangan-rintangan yang dihadapi tidak berat, dan berakhir masuk surga, selebihnya terserah yai mau doakan dan menasehati sy apa !!"

Kiai  : (dengan tersenyum dan berkharisma) "Nak...nak.. sampeyan ini apa yang mau diperjuangkan kalau sampeyan maunya yang mudah dan enak semua!. (terdiam sebentar sebelum melanjutkan)
Kalau maunya seperti itu, baiklah belajarlah yang banyak buat sampeyan makin pinter, kalau sudah pinter buat sampeyan jadi sukses, kalau sudah sukses buat sampeyan jadi kaya, kalau sudah kaya buat sampeyan lupa diri, lalu jadi sombong, sementara sombong itu dibenci Allah. Maka dari itu kesimpulannya sampeyan ga usah belajar saja dan ga usah berjuang! enak kan..."

Santri : (sejenak Santri itu terdiam seribu bahasa sambil menganggukan kepala) "Iya yai enak sekaligus enek.."

Kiai : "Berjuang tapi ingin mudah, enak si kelihatannya, tapi apa ada para pejuang seperti itu ?, kalau ada berarti bukan pejuang tapi pengkhayal yang inginnya tidur-tiduran, atau seperti yang lagi rame sekarang, bunuh diri tapi pengen masuk surga plus bidadarinya, enak pisan kata orang sunda mah klo seperti itu.
Yang pasti ga melarang dan gada larangan sampeyan hidup sejahtera/sukses kelak, yang penting mau usaha dulu. Tapi jangan jadikan tujuan biar ga lupa diri, karena dunia ini tempatnya ujian, baik bagi yang punya uang banyak atau uang sedikit.
Semoga sampeyan dan saya tidak termasuk orang-orang yang merugi atau bahasa sampeyan 'enek' alias bangkrut diakhirat sana. Nampak amalnya banyak didunia tapi habis semua diakhirat karena lupa tujuan kita apa.."

Santri itupun ijin pamit dengan memeluk dan mencium tangan Kiainya.




0 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com