Mata Air itu Jernih dan Bersih > Kultur itu Kearifan dan Kebijaksanaan > Spiritual itu Damai dan Hening >


Sebuah Kisah : Puncak Gunung dan Menemukan Cinta

ad+1

Di Puncak Itu Si Badru Pendaki Gunung Menemukan CintaNya.



Foto ilustrasi dari twitter  



Sebut saja namanya si Badru, sudah sejak smu dia mengikuti organisasi pecinta alam di sekolahnya. Alasan si Badru cuma satu yaitu, ingin melihat secara langsung bagaimana alam hutan yang sebenarnya, yang selama ini dia hanya melihat di televisi. Selain di tv dia juga hanya bisa mendengar cerita saja dari teman-temannya yang sudah merasakan naik gunung.

Dalam bayangan si Badru yang belum pernah merasakan langsung bagaimana di alam hutan dan mendaki gunung adalah hutan dan segala isinya pasti mengasyikan untuk di jelajahi dan di daki. Itu yang memotifasi dia untuk mengikuti kegiatan pecinta alam di sekolahnya. 

Siapapun bisa mengikuti organisasi pencinta alam, terutama yang ingin merasa tertantang dan melihat langsung keindahan alam hutan aslinya. Dalam organisasi pencinta alam, semua ada tahapannya, terutama untuk anggota baru yang belum pernah sama sekali mendaki gunung dan terjun langsung ke hutan.

Si Badru dan teman-teman yang masih anggota baru tahap pertama saat itu sering di bawa berkeliling sawah dan menyusuri sungai terdekat dengan sekolah dulu oleh para pembina dan seniorya. Disitu seniornya melatih tentang bagaimana melatih kepemimpinan diri sendiri agar tidak egois, mandiri, survival, dll. 

Bagaimana kerjasama antar team, bagaimana melatih kekompakan, bagaimana harus peduli antar teman, memungut sampah sepanjang jalan yang dilewati, dll. Tentunya sambil diselingi dengan permainan-permainan yang mengasyikan, tapi ada maksudnya yang dituju dari setiap permainan itu, seperti bagaimana memecahkan masalah secara bersama-sama. 

Setelah tahap pertama dilewati, tahap berikutnya si Badru dkk sudah mulai dibawa ke kaki gunung yang sifatnya masih dasar atau belum masuk langsung ke hutan sebenarnya untuk menginap/camping. Dalam kegiatan itu banyak di ajari dasar-dasar apabila nanti terjun naik gunung yang sebenarnya. Seperti bagaimana pasang tenda, buat perapian, buat makan yang praktis, mengenal tumbuh-tumbuhan yang bisa dimakan, menyikapi hewan-hewan yang ditemui dll, termasuk apa-apa saja yang meski dibawa.

Sampai pada akhirnya tahap dimana Si Badru dkk terjun langsung ke hutan sebenarnya untuk mendaki gunung. Saat itu para guru pembina dan senior memilih gunung Gede Pangarango di Jl. Raya Cibodas, Cipanas, Kec. Cianjur, Jawa Barat, pilhan untuk para pendaki pemulaUntuk menempuh sampai puncaknya dibutuhkan waktu kurang lebih 6-8 jam perjalanan mendakinya.

Si Badru dkk sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, sesuai dengan yang diperintahkan para pembina dan seniornya. Sebelum berangkat hal pertama yang dilakukan itu, minta ijin orangtua terutama Ibu agar diberikan keselamatan. Lalu sebelum memulai pendakian adalah melakukan doa bersama agar segala sesuatunya berjalan dengan lancar.

Pendakian pun dimulai, si Badru dkk yang baru pertama kali melihat secara langsung hutan yang sebenarnya, dibuat takjub dengan pemandangan yang dilewatinya dan udara yang dirasakannya. Ternyata lebih indah dari yang dilihat selama ini di tv (celetuk badru dalam hatinya). 

Sepanjang perjalanan semua berusaha mempraktekan segala teori yang selama ini diberikan oleh pembina dan seniornya. Sampai pada pertengahan jalan di Tanjakan Setan (pasti yang pernah ke Gede Pangarngo pernah melewati tanjakan ini), terjadi insiden yang tidak diinginkan, dimana salah satu kawan dari putri ada yang tak sadarkan diri/pingsan karena mungkin kelelahan atau sedang tidak sehat.

Disitulah arti pendakian yang sebenarnya dirasakan Badru, arti dimana ada kawan yang sedang kepayahan/kesusahan lalu semua bahu membahu untuk bisa menolongnya sekemampuan masing-masing. Di buatlah tandu dari tali dan kayu yang ada seperti yang sudah di ajarkan, yang bawa kotak obat segera dipersiapkan untuk menghindari hal yang tidak di inginkan.

Para pembina dan senior pun ikut serta bekerjasama dengan para yuniornya untuk menolong anggota yang pingsan tadi. Dengan mengomandoi dan menenangkan satu dan yang lainnya, supaya dalam kondisi apapun sebisa mungkin untuk tidak panik. Apalagi itu kejadian pas di tanjakan yang cukup menantang bagi para pendaki baru yaitu tanjakan yang dikenal Tanjakan Setan.

Tandupun sudah jadi, untuk membawa anggota yang tadi pingsan, dan segera dinaikkan ke tandu untuk dibawa ketempat yang lebih datar.Semua yang laki-laki terutama saling bekerjasama untuk bahu membahu mengangkat dengan perlahan-lahan ditanjakan yang curam itu. Sampai akhirnya sampai ditempat yang lumayan datar untuk segera dilakukan pertolongan pertama, diberi bau-bauan seperti minyak kayu putih, supaya terpancing kesadarannya.

Singkat cerita, Alhamdulillah anggota yang tadi pingsan tadi sudah siuman, dan berangsur-angsur kondisinya pulih kembali. Perjalanan pendakian pun ditunda sementara untuk beristirahat sejenak dan terutama untuk kepulihan kawan yang baru sadar tadi. 

Setelah beristirahat dan cukup yakin semua sudah pulih kembali, perjalanan pendakian pun dilanjut. Yang kurang lebih  1-3 jam lagi sampi ke puncak. Si Badru dkk dengan semangat melanjutkan kembali perjalanan pendakian. Sampai akhirnya sampailah di Puncak Gunung Gede Pangarango. 

Sama seperti para pendaki lainnya terutama si Badru yang pendaki pemula itu tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata melihat pemandangan yang ada didepan matanya. Sungguh lukisan Tuhan yang nyata yang tidak tergantikan keindahannya oleh apapun. 

Di situlah Badru Menemukan Cinta, Cinta kepada Illahi ( Allah Yang Maha Besar ) yang menciptakan alam yang indah didepan matanya. Dimana siapapun tidak akan sanggup menciptakan alam seindah yang dilihatnya, dengan begitu kuasanya menciptakan alam semesta raya ini dengan begitu sempurnanya tanpa ada satu kekurangan sedikitpun.

Semoga kita yang masih diberi hidup ini bisa melindungi keindahan alam semesta raya ini sebisa apa yang bisa kita lakukan, salah satu contoh hal yang sederhana dan paling kecil bisa dilakukan adalah berusaha membuang sampah pada tempatnya dimanapun berada.











0 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com