Mata Air itu Jernih dan Bersih > Kultur itu Kearifan dan Kebijaksanaan > Spiritual itu Damai dan Hening >


"Tak Bisa Kah Kau Hentikan Sejenak Ambisimu"

ad+1

"Tak Bisa Kah Kau Hentikan Sejenak Ambisimu" 
Untuk Lingkunganmu.




Judul diatas merupakan penggalan lirik dari lagu godbless yang berjudul "Kehidupan". Mari kita tarik penggalan kalimat tersebut ke lingkungan kita. Lingkungan tempat dimana kita tinggal, lingkungan tempat dimana kita berada, dan lingkungan dimana kita hidup.

Hampir setiap hari kita disuguhkan dengan pemberitaan media yang menggambarkan betapa membuat sakit kepala, pikiran, dan hati. Karena ulah segelintir orang oleh ambisi yang tak terbatas, ambisi yang berlebihan, ambisi yang tidak bisa dikuasai oleh sipemilik ambisi.

Kita bisa lihat dengan mata telanjang, betapa hancurnya lingkungan kita. Dimulai dari lingkungan alam, betapa tercemarnya air,udara, dan tanah. Sampah dan polusi adalah hal yang lumrah kita dengar dan terbiasa dengan hal tersebut. Begitupun lingkungan sosial, budaya dan spiritual.

Di bidang sosial, kita melihat betapa tingginya tingkat egoisme,individualisme, dan kesenjangan. Rakyat hampir kehilangan keteladanan dari para pemimpinnya yang duduk di dewan kehormatan dan lainnya, korupsi jadi sebuah kebanggaan dan sebagainya. Di bidang budaya, kita melihat orang yang ingin menghancurkan budaya leluhur kita, secara terang-terangan menyebarkan kebencian bahwa budaya itu ketinggalan jaman dan banyak sekali tidak ada manfaatnya sama sekali dan cenderung mengandung kemusyrikan dan lainnya. Di bidang spiritual, kita melihat betapa banyak orang merasa seperti Sang Pencipta, merasa suci, saling meremehkan bahkan saling menghinakan antar sesama.


Disitulah mari kita renungkan penggalan kalimat lirik lagu dari godbless "Tak Bisa Kah Kau Hentikan Sejenak Ambisimu" . Mari kita sebagai insan manusia yang diberi kehidupan ini, saling mengingatkan, saling mengerem, saling mawas diri, saling gugah rasa, saling hormat menghormati, saling merangkul, saling mengayomi, saling berintropeksi, saling menguatkan, saling mengakui kalau kita itu mahkluk yang lemah dimata Sang Pencipta.

Setiap insan yang hidup sangat bohong sekali kalau tidak menginginkan lingkungan yang baik, lingkungan yang kondusif, dan lingkungan yang bermartabat. Meski memang kita tidak akan bisa menghilangkan antara gelap dan hitam. Tapi kita bisa dengan bergandeng tangan mengurangi gelap dan hitam dalam kehidupan kita. Caranya kembali mulai dari hal mudah, mulai dari diri kita sendiri, mulai dari keluarga kita, mulai dari lingkungan terdekat kita, untuk kita hentikan sejenak ambisi berlebihan dari dalam diri kita. Dengan perlahan-lahan, dari perlahan akan menjadi biasa, dari biasa akan menjadi kebiasaan, dari kebiasaan akan bisa menguasai ambisi yang berlebihan dalam diri kita masing-masing. 

  

0 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com