Sabtu, 30 Januari 2016

Sepohon Kayu





Sepohon kayu daunnya rimbun

lebat bunganya serta buahnya
walaupun hidup seribu tahun bila tak sembahyang apa gunanya
walaupun hidup seribu tahun bila tak sembahyang apa gunanya

Kami bekerja sehari-hari
untuk belanja rumah sendiri
walaupun hidup seribu tahun bila tak sembahyang apa gunanya
walaupun hidup seribu tahun bila tak sembahyang apa gunanya

Kami sembahyang fardhu sembahyang
sunahpun ada bukan sembarang
supaya Allah menjadi sayang
kami bekerja hatilah riang

Kami sembahyang limalah waktu
siang dan malam sudahlah tentu
hidup dikubur yatim piatu
tinggalah seorang dipukul dipalu

Dipukul dipalu sehari-hari
barulah ia sadarkan diri
hidup didunia tiada berarti

akhirat di sana sangatlah rugi





Sepohon Kayu - UJE Ustadz Jefri Al Buchori dengan lirik




Yang bisa dipetik dari Metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu



Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai dari telur yang diletakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa / kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.

Begitulah definisi dari metamorfosis kupu-kupu, yang secara detail lagi bisa dicari langsung diperpustakaan, toko buku atau mbah google. Karena disini mau mencoba melihat apa pelajaran yang bisa dipetik dari proses metamorfosis kupu-kupu diatas. 

Sebagaimana di ketahui proses sebelum menjadi kupu-kupu yang anggun dan indah warna-warni sayapnya, adalah berawal dari ulat. Yaa ulat, yang beberapa orang phobia terhadap ulat karena bisa mengakibatkan gatal bila bersentuhan dengan kulit, atau karena merasa jijik dengan bentuknya. Yang pasti semua pasti tahu, yang namanya ulat itu jalannya lumayan lambat merayap-rayap di ranting pohon atau di dedaunan.


Ulat yang terlihat lambat jalannya merayap-rayap itu, ternyata mempunyai sebuah impian yang sangat kuat, impian yang secara akal serasa tidak mungkin dan susah mewujudkannya. 

Kenapa tidak mungkin ? , yaa itu pertanyaan logis, karena ulat mempunyai impian dan keyakinan yang kuat kalau suatu saat dia bisa terbang mengelilingi lingkungan sekitarnya, bahkan bila perlu alam raya ini dikelilinginnya, yang membawa manfaat bagi penyerbukan bunga.


Secara akal pasti semua sepaham, mana mungkin ulat yang jalannya merayap-rayap lambat seperti itu, berkeinginan terbang. Apa bisa, itu susah diwujudkan ?, Mungkin itu hanya khayalan sang ulat ?,  Atau mungkin sang ulat sedang menanggung penderitaan yang sangat berat di alam pikirnya, sehingga dia berhalusinasi ?. Dan segala macam pertanyaan prasangka negatif lainnya.

Ternyata segala prasangka negatif ini salah besar, bahkan melenceng sekali dari apa yang dipikirkan secara akal. Ulat yang jalannya lambat merayap itu mampu terbang lewat sebuah proses keyakinan dan impian yang kuat. Dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, melewati sebuah proses lewat suatu fase oleh ulat selama kurang lebih berpuluh hari lamanya, yaitu proses metamorfosis.

Proses metamorfosis merupakan proses yang harus dilewati ulat dengan tidak makan dan tidak minum, atau istilahnya berpuasa.

Salah satu fase metamorfosis ulat adalah menjadi kepompong (pupa atau chrysalis). Selama menjadi kepompong inilah sang ulat berpuasa agar tubuh ulat dapat dihancurkan dan menyisakan beberapa sel saja yang kemudian tumbuh menjadi kupu-kupu.

Dengan ritual puasa sang ulat yang menjijikan dan perusak tanaman berubah menjadi kupu-kupu yang anggun dan bermanfaat bagi penyerbukan bunga.

Apa yang terjadi dengan ulat, yang tadinya tidak mungkin atau susah mewujudkan untuk terbang, akhirnya bisa mewujudkan keinginannya itu dan bahkan membawa manfaat untuk penyerbukan bunga. Tentunya harus dengan proses yang begitu panjang, dengan tidak makan dan minum atau berpuasa.

Oleh karena itu, bila dikaitkan dengan kita sebagai manusia terutama umat muslim, pasti tidak begitu heran dengan itu. Karena umat muslimpun melakukan berpuasa, mau berpuasa yang wajib satu bulan penuh seperti bulan ramadhan, atau puasa sunat lainnya.

Cuma yang jadi pertanyaannya apakah hasil dari puasa itu, hasilnya bisa seperti ulat yang berubah jadi kupu-kupu lalu membawa manfaat buat penyerbukan bunga ? .

Silahkan tanyakan kediri masing-masing, karena pada hakekatnya puasa itu seperti istilah kepompong, dimana tubuh ulat dapat dihancurkan dan menyisakan beberapa sel saja yang kemudian tumbuh menjadi kupu-kupu yang bisa terbang dan membawa manfaat.

Sama seperti air minum yang diambil dari sumur, sebelum membawa manfaat untuk diminum oleh tubuh, ada proses yang harus dilewati, yaitu lewat perebusan sampai panas dan bergolak.Yang tujuannya agar kuman-kuman yang berada di air sumur tadi hilang, dan akhirnya bisa bermanfaat untuk diminum oleh tubuh yang tidak menimbulkan penyakit.

Yang terjadi dengan manusia pun sama saat berpuasa, puasa diibaratkan kepompong dan air sumur dengan segala prosesnya. Yang menghancurkan dan membakar segala penyakit hati, segala sifat tercela, dan segala sifat lemah manusia. Apabila tahan terhadap proses penghancuran dan panas itu, pasti akhirnya bisa menghasilkan kebaikan, kebersihan, keindahan dan membawa manfaat untuk diri sendiri, yang otomatis berdampak ke lingkungan sekitar, berawal dari keluarga dan ke yang lainnya.

Yang tadinya tidak mungkin dan susah diwujudkan, menjadi mungkin dan mudah untuk diwujudkan, bahkan dapat membawa manfaat. Semoga bisa melakukan hakikat berpuasa seperti itu.

Maha Suci Engkau Ya Rabb dengan segala ciptaanMu, pelajaran yang bisa di petik dari proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu. 





















https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6CszHfiA7qIMUT7gV3vlF3CEXUaarr1b-b0Z-APPpXYqddR7uZKcbuKwVHaEYRo4mc57NsruANoGANfrNABQpU7pZcEB8nwhOxj6wf_Y01QN8BbOremZSwfMowV7Z0ATscq5N6nEceGs/s1600/proses-metamorfosis-kupu-kupu.jpg

Jumat, 29 Januari 2016

PERMASALAHAN SAMPAH DI MASYARAKAT

Kata sampah bukanlah hal yang baru bagi kita, Jika kita mendengar kata ini pasti terlintas dibenak kita sampah adalah semacam kotoran, setumpuk limbah, sekumpulan berbagai macam benda yang telah dibuang ataupun sejenisnya yang menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung. Dengan kata lain sampah dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Sampah merupakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Masyarakat kota ataupun daerah yang padat pendududuknya pasti menghasilkan sampah yang begitu banyak.



Bagi sebagian dari masyarakat sampah bukanlah masalah, hal inilah yang sangat mengkhwatirkan. Padahal sampah itu merupakan masalah yang paling besar terhadap lingkungan sekitar kita, coba anda lihat sekitar lingkungan anda sudah bersihkah dari sampah? coba bayangkan jika sampah terus menerus dibuang berserakan ditengah jalan dan dibuang ditempat sungai atau selokoan air rumah anda. Pasti anda sudah langsung mengetahuinya karena betapa kotor dan kumuhnya daerah yang dipenuhi sampah selain itu juga sangat berdampak buruk bagi kita yang berada di sekitar sampah tersebut.




Sampah dapat membawa dampak yang sangat buruk bagi kesehatan masyarakat apabila tidak dapat ditanggulangi. Jika sampah tersebut dibuang sembarangan atau ditumpuk tanpa adanya pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Sebagian dari kita pun tidak menyadari bahwa setiap hari terjadi penumpukan sampah baik sampah yang organik (sampah yang dapat diuraikan) maupun anorganik (sampah yang tidak dapat diuraikan).




Penyebab Masyarakat Membuang Sampah Sembarangan


Sebenarnya sampah tidak lah salah tetapi yang salah adalah perbuatan dari manusianya itu sendiri dalam membuang sampah. Sampah pastinya diakibatkan oleh manusia itu sendiri, perlu diketahui bahwa banyak penyebab yang diakibatkan dari manusia dalam membuang sampah ataupun limbah secara sembarangan, yakni di dalam pikiran sebagian masyarakat pada umumnya menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini bukanlah hal yang salah dan wajar untuk dilakukan. Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau bahkan tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar didalam munculnya suatu perilaku. Contohnya, pengaruh lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, akan menjadi faktor besar dalam munculnya perilaku membuang sampah sembarangan.

Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah. Tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang asal mulanya terdapat banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat tersebut. Jadi, warga sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya di tempat tersebut.

Selain itu terdapat berbagai hal yang dapat menjadikan sampah sulit untuk dikelola dengan baik, yakni:

a.Pesatnya perkembangan teknologi, lebih cepat dari kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami masalah persampahan.

b. Meningkatnya tingkat hidup masyarakat yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan.

c. Meningkatnya biaya operasi, pengelolaan dan konstruksi di segala bidang termasuk bidang persampahan.

d. Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar, menimbulkan pencemaran air, udara dan tanah, sehingga juga memperbanyak populasi vector pembawa penyakit seperti lalat dan tikus.

e. Kegagalan dalam daur ulang maupun pemanfaatan kembali barang bekas juga ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara barangnya sehingga cepat rusak, Ataupun produk manufaktur yang sangat rendah mutunya, sehingga cepat menjadi sampah.

f. Semakin sulitnya mendapatkan lahan sebagai Tempat Tembuangan Akhir (TPA) sampah, selain tanah serta formasi tanah yang tidak cocok bagi pembuangan sampah juga terjadi kompetisi yang semakin rumit akan penggunaan tanah.

g. Semakin banyaknya masyarakat yang berkeberatan bahwa daerahnya dipakai sebagai tempat pembuangan sampah.

h. Kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan.

i. Sulitnya menyimpan sampah sementara yang cepat busuk, karena cuaca yang semakin panas.

j. Sulitnya mencari partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memelihara kebersihan.

Dampak Yang Dapat Diakibatkan Oleh Sampah


Sampah-sampah yang berserakan, terutama pada tumpukan sampah yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan air. Sehingga dampak tersebut dapat menyebabkan cukup banyak masalah bagi manusia dan lingkungan, antara lain: 

a. Diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat mencemari air tanah yang biasa di minum masyarakat. Penyakit DBD (Demam Berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah dengan pengelolaan sampahnya yang tidak memadai. 

b. Sampah yang dibuang begitu saja berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena sampah dapat menghasilkan gas metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metan. 
  
c. Sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah satunya yang dibuang ke sungai atau aliran air lainnya. Lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap menyebabkan banjir. 



Pengolahan Sampah



Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir/pengolahan. Sampah yang dibuang harus dipilih sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal. Hal ini jauh lebih baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah yang tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip ini sering dikenal dengan 3R, yaitu : 


a. Reduce (mengurangi), sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang kita hasilkan.

b. Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-barang yang lebih ramah lingkungan. 

c. Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daur ulang kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. 

Dalam mengelola usaha daur ulang, kita bisa hanya melakukan salah satu kegiatan seperti pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan produk/material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan pesat, kita bisa melakukan semua kegiatan tersebut secara bersamaan.



Saran





Janganlah membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempatnya. Jagalah kebersihan sejak dini. Kegiatan menjaga kebersihan ini dapat dimulai dengan mengangkat sampah yang ada disekitar kita dan membuangnya ke tempat sampah yang tersedia. Pilihlah barang-barang yang dapat dipakai berulang kali, hindari seusaha mungkin dalam pemakaian barang barang sekali pakai. Gunakanlah prinsip 3R yaitu reduce(mengurangi), reuse(menggunakan kembali), recycle(mendaur ulang).

Sebagai generasi muda, kita harus menyadari bahwa sampah itu merupakan ancaman yang sangat besar untuk masa depan bangsa. Untuk itu, sebagai generasi muda kita harus menumbuhkan kreasi-kreasi baru dalam memanfaatkan sampah. Dengan ini, tanpa kita sadari kita telah menyelamatkan masa depan bangsa dari sampah


Jagalah kebersihan dan kesehatan anda, Lakukanlah hal baik dimulai dari hal yang terkecil walaupun seperti membuang sampah pada tempatnya, hal itu akan membuat kita hidup nyaman dan bahagia dilingkungan tempat kita tinggal. Mari kita ciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah untuk sekarang dan juga untuk masa depan.





Sumber : wikipedia

Komedi Blog ( Banyol MW ) : Si Sudin yang pemalas ngirim surat sama Sang Pencipta...



Pada suatu hari Sudin yang tidak pernah ibadah, tidak bekerja dan tidak mau berusaha mempunyai keyakinan kalau Gusti Pangeran SWT. itu Maha Pemurah dan Penyayang.

Membuat surat yang ditunjukan langsung ke Gusti Pangeran SWT. karena besok adalah hari terakhir bayar listrik sebesar Rp. 200.000 sudah termasuk dendanya. , berikut isi suratnya :

Dear 
Sang Pencipta Gusti Allah swt Yang Maha Welas Asih Pemurah Lagi Penyayang

Besok hambamu ini mau bayar listrik yang sudah jatuh tempo dengan dendanya sebesar Rp.200.000, sementara hamba tidak punya uang untuk membayarnya, hamba tidak kerja dan tidak usaha, hamba berpasrah kepadamu, meminta tolong, semoga hamba diberikan uang itu besok dariMu. 

Karena hamba tau Engkau Maha Welas Asih Pemurah Lagi Penyayang yang tidak akan membiarkan hambanya kesusahan.
Hamba tunggu jawabannya besok,


Terimakasih Hatur Nuhun


ttd
Dari hambaMU yang membutuhan pertolonganMu.

Dikirimlah surat itu ke pegawai desa, untuk minta disampaikan langsung sama Allah swt. Lalu pegawai desa itu membaca isi suratnya, bukannya ingin menolong, malah ketawa ngebacanya.
 " hahaha.. Si Sudin teh udah ga waras kali, ngirim surat ka Gusti Allah swt begini, buat bayar listrik. Udah ga pernah ibadah, engga mau usaha lagi, sudin-sudin, gimana mau dibalas suratna, hehehe". Kata pegawai desa itu ke temen-temenna.

Akhirnya surat itu dibuang ke jalan sama pegawai desa itu. Berselang waktu ada 2 polisi lewat pakai motor melihat surat yang ada dijalan itu, lalu diambil dan dibacalah.

Polisi 1 : "hahaha... Wah, inimah si Sudin yang pemalas itu, udah gila kali ini dia!! ".
Polisi 2 (Polisi Soleh) : "Emang kenapa si Sudin ?".
Polisi 1 : "ini ngirim surat ke Gusti SWT, minta tolong dibayarin listriknya 200rts ribu, yang udah telat".
Polisi 2 (Polisi Soleh) : "wah kasian si Sudin, dia itu engga punya ilmu, cuma punya yakin aja, padahal kalau mau dia itu seharusnya kalau yakin ma Gusti Pangeran, harus dibarengi ma ibadah ma usaha juga.".
Polisi 1 : "Yaa situ kaya engga tau aja si Sudin kaya gimana hehehe, terus skrg gimana? ".
Polisi 2. "Saya ada uang nie 150rb, gimana sekarang kalau kita kerumahnya si Sudin, kita bantu dia, biar sisanya dia yang nyari sendiri".
Polisi 1 : "Ok lah klo begitu".

Kedua Polisi itupun pergi kerumah si Sudin

Polis 1&2 mengetok pintu Si Sudin : "Assalamualaikum Sudin"
Si Sudin : "Iya Pak, wah ada polisi ke rmh, mau ngapain ini, saya tdk punya salah apa-apa pak ?." 
Polisi 2 : "Bukan kita bukannya mau nangkep situ, tapi mau ngirim surat ini."
Si Sudin : "Ohh iyaa yaa, makasih pak Polisi"
Polisi 1&2 : "Iya sama-sama. Oia nanti sisanya cari sendiri yaa ?, skrg kita mau tugas lagi. "
Si Sudin : "iyaa iya pak.. (meski tidak mengerti apa maksud pak Polisi itu)".

Si Sudin pun masuk kerumah, dan segera membuka surat itu.
Senang bukan kepalang, si Sudin mengucap :
"Terimakasih Ya Gusti Pangeran SWT, yang sudah membalas surat saya, terimakasih uangnya sebesar 150rb saya telah terima".
"Tapi Ya Gusti Pangeran lain kali kalau mau membalas surat saya, jangan lewat Polisi lagi yaa, soalnya saya yakin Gusti Pangeran itu ngasihnya 200rts rb, tapi dipotong ma pak Polisi tadi jadi 150rb ke sayanya, pantesan tadi Pak Polisi itu bilang biar sisanya saya yang nyari!!! ".

Akhirnya Pa Polisi pun kena getah celotehan Si Sudin yang Berprasanga(negatif)tidak baik Ke Mereka. Padahal Mereka(Pak Polisi) sudah ikhlas menolong si Sudin.

Dasar Sudin... Klo Pak Polisinya Tau Pasti Geemeezzzz BGT ma si Sudin..



Sumber foto : http://www.ceritamu.com/uploads/posts/HBC/files/ac388d98-0603-4f39-925d-c9ba68ae9cc1.jpg





Kamis, 28 Januari 2016

Tapsir MAKNA TURI-TURI PUTIH (buah karya SUNAN GIRI)

Turi-Turi Putih.




Tapsir MAKNA TURI-TURI PUTIH  (buah karya SUNAN GIRI) Bagi masyarakat Jawa, peninggalan wali sanga berupa lagu “Turi-turi Putih” sudah tidak asing lagi. Bahkan ada sebagian masyarakat menyelinginya dengan bacaan shalawat. 


Turi Putih - Habib Syech feat Gus Wakhid Ahbaabul Musthofa Kota Kediri Bersholawat


Lagu tersebut merupakan peninggalan wali songo, khususnya Sunan Giri. Memang tak ada bukti valid soal itu, tetapi satu hal bahwa lagu tersebut begitu populer dan digemari masyarakat. Jauh lebih penting dari itu, ternyata lagu tersebut mengandung pesan ajaran ; kearifan, kesadaran akan kematian, akan amal setelah manusia meninggal.

Begitulah pesan Jadi tembang bagi kanjeng Sunan Giri bukan sekedar bunyi dan irama yang enak didengar,  tetapi pesan yang disimpan jauh lebih membekas dan membuat orang begitu menghayati lagu tersebut. 

Turi-turi putih, 
Ditandur neng kebon agung, 
Turi-turi putih 
Ditandur ning kebon agung 
Cumleret tiba nyemplung 
Gumlundhung kembange apa, 
Mbok kira, Mbok kira, Mbok kira, Kembange apa?” 
Sing kene setengah mati Sing kana ‘ra piye piye 

Terjemahan : 

TURI-TURI PUTIH Turi, artinya tak aturi: (saya kasih tahu). Putih itu simbolisme dari kain kafan/ pocongan: orang mati yang dibungkus dengan kain kafan (kain mori warna putih). Arti selengkapnya: Saya kasih tahu, bahwa kelak manusia itu akan mati.

DITANDUR NING KEBUN AGUNG: di tanam di kebon agung, Artinya mati di kubur di sebuah makam. 

CUMLERET TIBA NYEMPLUNG: Sebuah gambaran dari orang mati yang sedang dimasukkan dalam kuburan waktunya cepat seperti kilat jatuh. 

GUMLUNDUNG KEMBANGE APA Maksudnya, setelah orang yang mati itu selesai dikubur, maka kemudian akan diberi pertanyaan oleh malaikat soal amal perbuatannya. 

MBOK IRA MBOK IRA MBOK IRA KEMBANGE APA? Mbok iro, adalah simbol manusia yang sudah meninggal, selalu akan ditanya: Amal apa yang sudah Kamu diperbuat? Bekal apa yang akan kamu dibawa? Begitulah, makna yang bisa diambil dari lagu tersebut. 

Namun, pada perkembangannya, sudah dimunculkan jawaban-jawabannya. Misalnya adalah lirik tambahan yang bukan karya kanjeng sunan, seperti: 

Mbok kira mbok kira mbok kira kembange apa? Kembang-kembang m’lathi Kembang m’lathi dironce-ronce (Orang mati pada kelihatannya (biasanya) adalah membawa bunga melati yang dirangkai, dikalungkan pada peti jenazah. 

Namun bukan itu yang sebenarnya yang dikehendaki Kanjeng sunan giri. Tetapi amal ketika hidup. Maka lirik tambahan selanjutnya adalah: Sing kene setengah mati Sing kana ‘ra piye piye Yang ada di sini (di dunia) susah setengah mati, tetapi yang di sana tidak ada apa-apa. Ini adalah pandangan mata manusia pada umumnya. 

Bagi mereka yang mau belajar dan mencari hikmah, justru hidup di dunia ini adalah kesusahan dalam rangka mempersiapkan amal kelak meninggal. Jika itu bisa dilakukan, maka benar adanya di sana dia tidak ada masalah yang berarti (sing kana ra piye piye) tetapi jika tidak ada amal, justru kehidupan di sanalah yang akan susah setengah mati. 

Manusia lupa, bahwa dikubur siksanya setengah mati, tapi mereka hidup Ra piye-piye tidak melakukan tindakan dan amalan yang baik untuk bekal di alam kubur nanti. Sebaik-baiknya peringatan adalah kematian. Dalam perkembangannya, lagu ini bisa ditambahi dengan berbagai lirik. Bisa jadi tambahan tersebut justru tidak membawa pesan apapun, hanya sekedar kesenangan. Jika demikian, maka jauh lebih bijaksana untuk mencari lirik yang lebih bermanfaat. 


Wallahu a'lam bish-shawab

Sumber : http://akucintanusantaraku.blogspot.co.id/2014/03/tapsir-makna-turi-turi-putih-buah-karya.html



Rabu, 27 Januari 2016

Sebuah Kisah Masyhur Yang Tidak Lekang Di Makan Oleh Waktu ( LUQMAN AL-HAKIM DAN KELEDAI )

KISAH LUQMAN AL-HAKIM DAN KELEDAI.





Pernahkah anda merasakan berada dalam lingkungan dimana semua orang membicarakan anda, apa yang anda lakukan selalu saja mengundang gunjingan negatif....??  Tidak nyaman bukan???

berikut akan diceritakan suatu kisah yang sudah masyhur, kisah Luqman AL-Hakim dan Keledai, tapi alangkah baiknya kita mengenal sedikit siapa itu Luqman Al-Hakim. Luqman Al-Hakim adalah seseorang yang istimewa, yang namanya Alloh abadikan dalam Alquran. Beliau bukanlah nabi atau rosul, tapi pola didik terhadap anaknya patut dijadikan panutan. Dialah Luqman Al hakim.


Banyak perbedaan pendapat dari kalangan ulama mengenai siapa sesungguhnya Luqman Al Hakim. Ibnu Katsir mengatakan bahwa "Luqman adalah seorang lelaki sholeh, ahli ibadah dengan pengetahuan dan hikmah yang luas." Ibnu katsir juga mengatakan bahwa "Luqman Al Hakim didalam Al Quran adalahLuqman bin Unaqa' bin Sadun." Ada juga yang mengatakan dia adalah Luqman bin Sarad sebagaimana dikisahkan oleh Ali Suhaili dari Jarir dan Al Khuzaimi.


Ibnu Khatim mengatakan bahwa "Abu Zur'ah Shafwan bin Walid, Abdurrahman bin Yazid telah bercerita kepada kami dan Jabir berkata "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Luqman Al Hakim dengan Hikmahnya. Seorang lelaki yang sudah mengenal dirinya dan sebelumnya pernah melihatnya didalam sebuah majelis bertanya kepadanya "Bukankah engkau budak dari bani fulan yang menggembalakan kambing kemarin. Luqman menjawab "Ya" Lelaki itu berkata "Apa yang membawaku menyaksikanmu hari ini?" Luqman berkata "Takdir Allah, menunaikan amanah, jujur dalam perkataan dan meninggalkan apa-apa yang tidak berguna." (Tafsir Al Quran Al Azhim Juz 12 hlm 333-335) 


Allah Azza wa Jalla telah mengangkat Lukman Al Hakim dengan hikmahnya. Untuk itu Luqman dijuluki dengan Ahlul Hikmah. Mungkin kita sudah sering mendengar kata hikmah. Namun pada hakikatnya kita sering meleset akan arti hikmah tersebut. Hikmah adalah kemampuan memecahkan masalah dan mampu mencari solusi terbaik dari suatu masalah. Sehingga hasil dari hikmah itu adalah kemaslahatan bagi orang tersebut.


Ada beberapa ayat dalam Alquran yang mengabadikan pelajaran Luqman terhadap anaknya, salah satunya adalah firman Allah :


وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ 


Artinya:

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

(QS. Luqman: 13).

  

Kembali ke kisah inti yang akan diceritakan, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim bersama anaknya pergi ke pasar dengan menaiki seekor Keledai. Ketika itu Luqman naik di punggung Keledai sementara anaknya megikuti di belakangnya dengan berjalan kaki. Melihat tingkah laku Luqman itu, ada orang yang berkata, “Lihat itu orang tua yang tidak merasa kasihan kepada anaknya, dia enak-enak naik keledai sementara anaknya disuruh berjalan kaki.”Setelah mendengarkan gunjingan orang orang, maka Luqman pun turun dari keledainya itu lalu anaknya diletakkan di atas keledai tersebut. Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, “Hai, kalian lihat Situ ada anak yang kurang ajar. Orang tuanya disuruh berjalan kaki, sedangkan dia enak-enaknya menaiki keledai.”

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas punggung keledai itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang-orang juga ribut menggunjing, “Hai teman-teman, lihat itu ada dua orang menaiki seekor keledai. Kelihatannya keledai itu sangat tersiksa, kasihan ya.” Oleh karena tidak suka mendengar gunjingan orang-orang, maka Luqman dan anaknya turun dari keledai itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, “Hai, lihat itu. Ada dua orang berjalan kaki, sedangkan keledai itu tidak dikenderai. Untuk apa mereka bawa keledai kalau akhirnya tidak dinaiki juga.”


Ketika Luqman dan anaknya dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman al-Hakim menasihati anaknya tentang sikap orang-orang dan keusilan mereka tadi.
Luqman berkata, “Sesungguhnya kita tidak bisa terlepas dari gunjingan orang lain.”
Anaknya bertanya, “Bagaimana cara kita menanggapinya, Ayah?”


Luqman meneruskan nasihatnya, “Orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan melainkan hanya kepada Allah Swt. Barang siapa mendapat petunjuk kebenaran dari Allah, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam mengambil keputusan.”


Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, “Wahai anakku, carilah rizki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya orang fakir itu akan tertimpa tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (kepribadiannya). Lebih dari sekedar tiga perkara itu, orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan menyepelekannya.”


dari kisah diatas semoga kita bisa mendapat pelajaran yang berharga, selama apa yang kita lakukan itu diiringi niat baik, keikhlasan dalam berproses dan tidak melanggar syari'at, maka omongan orang tentang apa yang kita perbuat tidak usah diambil hati dan tidak perlu khawatir. bahkan jangan sampai omongan negatif orang pada kita mendorong kita menjadi malas melakukan pekerjaan, minder / rendah diri, tidak bersemangat lagi dan mendorong kita melakukan hal-hal yang tidak terpuji lainnya. jadikan semua itu sebagai batu ujian yang bisa kita jadikan pijakan untuk melangkah lebih jauh lagi.  Kalaupun khawatir, khawatirlah  jika yang kita lakukan itu jelek dimata Allah dan mengundang murka Allah, naudzubillah....


wallahu a'lam bish shawab...
semoga bermanfaat..

Sumber : http://harian-hikmah.blogspot.co.id/2015/06/kisah-luqman-al-hakim-dan-keledai.html